Ubuntu adalah salah satu distribusi Linux yang paling populer dan sering digunakan. Dikembangkan oleh perusahaan Canonical Ltd., Ubuntu didasarkan pada sistem operasi Debian GNU/Linux dan dirilis secara reguler setiap enam bulan dengan dukungan jangka panjang (LTS) yang diperpanjang hingga lima tahun untuk setiap rilis utama.

Istilah "Ubuntu" berasal dari bahasa Zulu dan Xhosa yang berarti "kemanusiaan terhadap sesama". Filosofi ini tercermin dalam pendekatan Ubuntu terhadap perangkat lunak, yang bertujuan untuk menyediakan sistem operasi yang mudah digunakan, kuat, dan terbuka untuk semua orang tanpa biaya.

Ada beberapa alasan mengapa seseorang mungkin memilih sistem operasi Linux:

1. Kustomisasi: Linux memungkinkan tingkat kustomisasi yang tinggi. Pengguna dapat menyesuaikan hampir setiap aspek dari sistem operasi mereka, mulai dari tampilan hingga perilaku sistem.

2. Keamanan: Linux sering dianggap lebih aman daripada sistem operasi lainnya karena model keamanannya yang kuat. Proyek-proyek open source yang berkaitan dengan Linux, seperti SELinux, AppArmor, dan firewall iptables, memberikan kontrol yang lebih besar atas keamanan sistem.

3. Open Source: Linux bersifat open source, yang berarti kode sumbernya dapat diakses oleh siapa saja. Hal ini memungkinkan komunitas pengembang untuk mengaudit kode, menemukan dan memperbaiki bug dengan cepat, dan mengembangkan fitur baru secara terbuka.

4. Ketersediaan Dukungan: Meskipun dukungan komersial tersedia, dukungan Linux juga tersedia melalui komunitas yang luas. Forum-forum, wiki, dan dokumentasi online banyak tersedia untuk membantu pengguna Linux memecahkan masalah dan mempelajari sistem operasi tersebut.

5. Kinerja: Linux sering dianggap memiliki kinerja yang lebih baik daripada sistem operasi lainnya, terutama pada perangkat keras yang lebih tua atau lebih terbatas.

6. Biaya: Linux gratis untuk digunakan dan didistribusikan, yang membuatnya menjadi pilihan yang menarik untuk organisasi atau individu yang ingin menghemat biaya lisensi.

7. Kompatibilitas: Linux kompatibel dengan berbagai arsitektur perangkat keras dan mendukung berbagai jenis perangkat, dari server data center hingga perangkat IoT (Internet of Things).

8. Lingkungan Pengembangan: Linux menjadi pilihan utama untuk banyak pengembang perangkat lunak karena dukungan alat pengembangan yang kuat dan tersedia secara gratis. Banyak perangkat lunak open source juga lebih mudah dikembangkan dan diuji di lingkungan Linux.

Tentu saja, keputusan untuk menggunakan Linux juga tergantung pada kebutuhan dan preferensi individu. Beberapa orang mungkin menemukan sistem operasi lain lebih sesuai dengan kebutuhan mereka.pada tutorial kali ini saya akan melakukan instalasi sistem ubuntu server pada program virtualBox

Langkah Pertama yang harus kita untuk instalasi sistem oprasi ubuntu server yaitu download VirtualBox dan Ubuntu .







Langkah 2 Instal VirtualBox
Mulai


pilih Lokasi Instalasi


siap untuk menginstal


menginstal file dan paket



Instalasi Selesai

langkah 3 : membuat virtual machine baru
Tahap pertama pada pembuatan virtual machine untuk membuat ubuntu server kita bisa memulai dengan menekan tombol New



Selanjutnya kita buat nama untuk mesin virtual tersebut, untuk penamaan sendiri bebas sesuai dengan nama yang anda inginkan. Pada pilihan Type kita pilih Linux dan pada Version kita pilih Ubuntu (64-bit).

Untuk Memory Size anda boleh memasukkan berapa Memory yang anda ingin gunakan untuk Virtual machine tersebut, pada tutorial kali ini kita akan menggunakan 1024 MB atau setara dengan 1GB.

Untuk Hard disk karena kita akan membuat hard disk virtual baru, kita pilih option Create a virtual hard disk now.



Selanjutnya kita buat nama untuk mesin virtual tersebut, untuk penamaan sendiri bebas sesuai dengan nama yang anda inginkan. Pada pilihan Type kita pilih Linux dan pada Version kita pilih Ubuntu (64-bit).

Untuk Memory Size anda boleh memasukkan berapa Memory yang anda ingin gunakan untuk Virtual machine tersebut, pada tutorial kali ini kita akan menggunakan 1024 MB atau setara dengan 1GB.

Untuk Hard disk karena kita akan membuat hard disk virtual baru, kita pilih option Create a virtual hard disk now.



Pada tahap ini anda bisa mengatur File location sesuai yang diinginkan, dan File size yang kita akan gunakan pada tutorial kali ini sebesar 15 GB.

Pada pilihan File type kita pilih VDI, dan untuk Storage on physical kita pilih dynamically allocated.

Jika sudah selesai kita tinggal menekan tombol create.



Setelah pembuatan virtual machine selesai selanjutnya klik Setting untuk melakukan konfigurasi lainnya.



Pada menu System pilih tab Processor, disini kita akan menentukan core processor yang akan kita gunakan dalam virtual machine ini. secara default mesin virtual yang kita buat menggunakan 1 core saja namun untuk tutorial kali ini saya menganjurkan untuk menambah core menjadi 2 agar performa yang didapat pada virtual mesin ini lebih optimal.



Pada menu Storage kita remove Storage Device Controller IDE karena kita akan menggunakan Controller SATA saja.


Selanjutnya klik Adds optical drive untuk menambahkan file Installer Ubuntu yang sudah didownload.






Klik Add.






Kemudian cari file .iso yang sudah di download jika sudah klik open.


klik choose pada file yang sudah kita tambahkan.





Setelah semuanya selesai klik ok.

Memulai Instalasi Ubuntu Server

Setelah mesin virtual selesai dibuat, selanjutnya kita mulai nyalakan mesin virtual dengan menekan tombol Start.



Setelah menekan tombol Start akan muncul Mesin virtual dan beberapa arahan untuk menggunakannya. Disini kita pilih Try or Install Ubuntu Server dengan menekan Enter.


Pilih bahasa yang kalian inginkan. Disini kita akan memilih Bahasa English.


Selanjutnya pada Keyboard configuration anda bisa memilih layout dan variantnya untuk pilihan tersebut opsional, kita akan memilih sesuai defaultnya dengan Layout English (US) dan Variant English (US). Lalu pilih Done.




Selanjutnya pada Type of Install kita pilih sesuai dengan defaultnya saja yaitu Ubuntu Server, setelah itu tekan Done.


Selanjutnya pada Configure Proxy kita biarkan kosong saja dan tekan done untuk melanjutkan.




Selanjutnya pada Guided Stronge Configuration  kita sesuaikan dengan defaultnya saja, 

Selanjutnya pada Storage Configuration kita sesuaikan dengan defaultnya saja, untuk defaultnya sendiri installer akan membagi storage kita menjadi 3 partisi yaitu bios grub, /boot, dan / (root). Jika sudah maka pilih Done untuk melanjutkan.


Selanjutnya akan ada Confirm destructive action, jika dirasa sudah semua maka bisa lanjut saja dengan memilih opsi Continue.


Selanjutnya kita akan diminta untuk membuat akun yang nantinya akan kita gunakan untuk masuk kedalam sistem operasi Ubuntu Server yang telah kita install. Pada isian ini opsional sesuaikan dengan kengininan anda.



Selanjutnya disini kita akan ditawarkan untuk menginstall open SSH server, pada setup ini opsional jika anda membutuhkan silahkan pilih Install openSSH server.


Tunggu proses intalasi Ubuntu server hingga selesai, untuk waktu yang dibutuhkan hanya beberapa menit tergantung device yang anda pakai. setelah proses intall selesai anda diminta untuk melakukan Reboot untuk kemudian booting masuk ke sistem operasi yang telah selesai kita install.



Tunggu proses reboot selesai, setelah itu sistem akan meminta anda untuk login menggunakan akun yang anda telah buat tadi. Dan Ubuntu Server siap untuk dipakai.


Sekian tutorial Instalasi Ubuntu Server ini kurang lebihnya mohon maaf, semoga bermanfaat dan Terimakasih.